Apa Itu BMI dan Apa Kaitannya dengan Kesehatan?
Salah satu cara untuk menentukan berat badan yang ideal adalah Body Mass Index (BMI). BMI merupakan salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita.

Menjaga berat badan ideal adalah salah satu cara menjaga kesehatan agar tetap bugar dan sehat. Namun, sudah tahukah Anda bagaimana mengetahui berat badan yang ideal tersebut?
Parameter yang bisa menjadi tolak ukur berat badan yang ideal adalah Body Mass Index (BMI). BMI juga sering disebut dengan Indeks Massa Tubuh (IMT).
BMI adalah salah satu metode skrining kesehatan yang praktis untuk menilai lemak pada tubuh berdasarkan berat dan tinggi badan. BMI dikelompokkan menjadi beberapa kategori yang berkaitan dengan masalah kesehatan.
Misalnya, BMI dalam kategori obesitas sering kali menunjukkan kelebihan berat badan terhadap tinggi badan. Berat badan yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kondisi kronis lainnya.[1]
BMI bukan merupakan metode penilaian yang sepenuhnya akurat. Sebab, metode perhitungan ini hanya menyertakan berat badan dan tinggi badan, tanpa mengikutsertakan usia, massa otot, jenis kelamin, dan lemak tubuh. Artinya, BMI tidak memperhitungkan komposisi tubuh dan distribusi lemak secara keseluruhan.
Bagaimana cara menghitung BMI secara tepat?
Untuk menghitung Body Mass Index (BMI) ada beberapa cara yang dapat dilakukan, tapi biasanya berdasarkan pengukurannya, yakni pengukuran imperial dan metrik.
1. Pengukuran Imperial
Pengukuran imperial adalah pengukuran BMI yang sering diterapkan di Amerika Serikat, sehingga satuannya menggunakan pound untuk berat badan, dan inci untuk tinggi badan.
Jika Anda sudah terbiasa melakukan pengukuran dengan kilogram dan sentimeter, maka Anda harus mengonversikan berat badan dan tinggi badan ke satuan yang digunakan.
Cara menggunakan rumus imperial yaitu berat badan (pound) dibagi dengan tinggi badan (inci), kuadrat dan kemudian kalikan dengan faktor konversi yang bernilai 703. Sehingga rumusnya tampak seperti ini: [(pound x 703): inci2)].
2. Pengukuran Metrik
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan pengukuran metrik? Pengukuran metrik adalah pengukuran BMI yang sering digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Pengukuran ini menggunakan satuan kilogram untuk berat badan, dan sentimeter untuk tinggi badan.
Bagaimana cara menghitung BMI dengan rumus metrik? Cara menghitung BMI dengan rumus ini yaitu berat badan dibagi tinggi badan dikuadratkan, lalu dikalikan dengan faktor konversi (703). Sehingga rumusnya tampak seperti ini: [berat badan (kg) : (tinggi badan (m))2].
Selain pengukuran secara manual, pengukuran BMI juga dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan platform online. Ada beberapa situs internet yang menawarkan fitur penghitungan nilai BMI.
Cukup melakukan pencarian dengan kata kunci “kalkulator BMI” di internet, Anda dapat menemukan berbagai situs yang bisa digunakan untuk melakukan penghitungan BMI. Sebelum menggunakannya, pastikan Anda mengunjungi situs yang kredibel dan dapat dipercaya.
Apa kaitan BMI dengan kesehatan seseorang?
Menurut WHO, berikut adalah tabel kategori standar berat badan seseorang berdasarkan nilai BMI[2]:
Nilai BMI | Arti |
< 18,5 | Berat badan kurang (underweight) |
18,5 – 24,9 | Berat badan normal |
25 – 29,9 | Berat badan berlebih (overweight) |
≥ 30,0 | Obesitas |
Hasil pengukuran BMI biasanya akan dikaitkan dengan kondisi kesehatan seseorang. Kelebihan lemak dalam tubuh berkaitan dengan peningkatan risiko pada kesehatan kita.
Skor BMI dalam kategori kelebihan berat badan dan obesitas dapat menunjukkan bahwa seseorang berisiko tinggi terkena penyakit tertentu. Misalnya, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker, osteoartritis, diabetes tipe 2, batu empedu, leep apnea, kolesterol tinggi, hingga masalah pada sistem organ hati.
Meski demikian, Anda mungkin saja mempunyai BMI yang normal, namun mempunyai risiko kesehatan yang tinggi. Misalnya, BMI Anda dalam kisaran yang normal, tetapi, Anda tidak beraktivitas fisik secara rutin, memiliki pola makan yang buruk, dan memiliki riwayat penyakit bawaan keluarga, atau Anda aktif merokok. Semua hal tersebut dapat mempengaruhi risiko pada berbagai penyakit.[3]
Sementara itu, bagi orang-orang yang underweight atau nilai BMI-nya berada di bawah normal, biasanya akan rentan mengalami malnutrisi, sistem kekebalan tubuh yang lemah, hingga osteoporosis.[4]
Jika nilai BMI Anda berada di area kategori kurang (underweight), berlebih (overweight), atau bahkan obesitas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan yang menyeluruh terkait masalah pada berat badan Anda. Hal ini untuk memastikan status gizi dan kondisi kesehatan Anda, sehingga penanganannya akan lebih mudah, tepat, dan cepat.
ID-GEN-2025-06-BKQM (06/25)
Referensi
[1] CDC, About Body Mass Index (BMI), terakhir diakses 15 Juni 2025
[2] Siloam Hospitals, Cukup Mudah, Begini Cara Menghitung BMI (Body Mass Index), terakhir diakses 12 Juni 2025
[3] Halodoc, Tak Perlu Bingung, Ini 2 Cara Menghitung Body Mass Index, terakhir diakses 16 Juni 2025
[4] Alodokter, Indeks Massa Tubuh, Cara Mengetahui dan 4 Kategorinya, terakhir diakses 17 Juni 2025