Apa Itu Diabetes Tipe 2?
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang menyebabkan kadar gula darah meningkat.
Diabetes tetap menjadi tantangan kesehatan di Indonesia. Hal ini diperkuat oleh hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 20231 yang menunjukkan peningkatan prevalensi diabetes dan potensi kondisi diabetes yang tidak terdiagnosis.
Jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2018, prevalensi diabetes mengalami peningkatan dari 1,5% menjadi 1,7% di 2023. Adapun tiga provinsi dengan prevalensi diabetes tertinggi pada 2023 adalah DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Kalimantan Timur. Di luar faktor genetik, penyebab utama diabetes dibagi menjadi dua yaitu obesitas sentral atau lingkar perut di atas rata-rata dan kurangnya aktivitas fisik.
Fakta yang lebih mengkhawatirkan adalah tingginya ketidaktahuan bahwa seseorang mengidap diabetes yaitu sekitar 8% di kelompok usia 18 – 59 tahun dan di kelompok usia 60 tahun ke atas sebanyak 18%. Padahal, seperti kita ketahui bersama, diagnosis dini penyakit diabetes penting agar diabetes bisa ditangani secara optimal untuk menghindari komplikasi dan kematian. Di sisi lain, SKI menemukan bahwa diabetes tipe 2 lebih banyak ditemukan dibandingkan diabetes tipe 1.
Sebenarnya, apa itu diabetes tipe 2?
Diabetes tipe 22 adalah penyakit yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup atau insulin yang diproduksi tidak berfungsi dengan baik (resistensi insulin), sehingga menyebabkan kadar gula darah terlalu tinggi atau hipoglikemia.
Meski banyak penderita diabetes tipe 2 yang tidak menampakkan gejala, umumnya gejala diabetes tipe 23 yang muncul adalah:
Rasa haus yang berlebihan.
Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
Mudah lelah.
Penurunan berat badan yang drastis.
Rasa gatal di area kelamin.
Pandangan buram.
Luka lebih lama sembuh.
Lalu, selain tubuh tidak mampu memproduksi insulin, apa saja faktor risiko diabetes tipe 2?4
Obesitas atau berat badan berlebih.
Lingkar perut di atas rata-rata.
Terlalu banyak lemak di hati dan pankreas. Hal ini bisa terjadi pada orang dengan berat badan ideal maupun sebaliknya.
Kurang bergerak atau jarang berolahraga.
Ada juga faktor risiko yang tidak bisa diubah seperti:
Usia.
Etnisitas.
Riwayat kesehatan keluarga, misalnya mengidap diabetes atau tekanan darah tinggi.
Makanan juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Sebut saja minuman manis, karbohidrat olahan seperti roti tawar, nasi putih, dan sereal manis, daging olahan seperti sosis, dan kandungan garam dalam makanan olahan. Oleh karena itu, menjaga pola makan dan gaya hidup berperan penting dalam pencegahan diabetes.
Nah, yang patut diingat adalah, diabetes tipe apa pun adalah penyakit seumur hidup yang harus dikelola sebaik mungkin agar tidak menimbulkan komplikasi yang mengganggu kualitas hidup. Apa saja komplikasi diabetes tipe 25 yang terjadi secara perlahan namun pasti? Simak penjelasan di bawah ini:
Retinopati
Retinopati diabetik adalah gangguan penglihatan yang terjadi pada penderita diabetes dan mengakibatkan kebutaan.
Masalah Pada Kaki
Kerusakan saraf pada kaki dapat memengaruhi sensasi di kaki dan kadar gula darah yang tinggi dapat merusak sirkulasi, sehingga luka lebih lama sembuh. Jika terlambat ditangani, kaki bisa diamputasi.
Serangan Jantung & Stroke
Dalam jangka waktu panjang, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah Anda sehingga menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Nefropati
Pada penderita diabetes, ginjal bekerja lebih keras untuk mengeluarkan cairan dan limbah ekstra dari tubuh karena kadar gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi. Hal ini disebut dengan nefropati diabetik atau penyakit ginjal.
Neuropati
Komplikasi kadar gula darah tinggi juga menyebabkan sulitnya saraf untuk menyampaikan pesan antara otak dan setiap bagian tubuh kita sehingga dapat memengaruhi cara kita melihat, mendengar, merasakan, dan bergerak.
Penyakit Gusi & Masalah Mulut Lainnya
Terlalu banyak gula dalam darah dapat menyebabkan lebih banyak gula dalam air liur. Alhasil, bakteri yang menghasilkan asam akan menyerang email gigi dan merusak gusi Anda. Pembuluh darah di gusi Anda juga dapat rusak, sehingga gusi mudah terinfeksi.
Kanker
Diabetes meningkatkan risiko seseorang mengidap jenis kanker tertentu. Selain itu, perawatan kanker juga memengaruhi diabetes sehingga bisa mempersulit pengendalian gula darah.
Masalah Seksual
Pada wanita, kerusakan pembuluh darah dan saraf dapat membatasi jumlah darah yang mengalir ke organ seksual sehingga sensasi seksual pun menghilang. Selain itu, kondisi diabetes juga meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
Lalu, bagaimana cara mengelola diabetes tipe 2 agar kualitas hidup tetap optimal? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:
Menjalani pola makan sehat dengan gizi seimbang.
Lebih aktif bergerak.
Menurunkan berat badan.
Mengonsumsi obat yang direkomendasikan oleh dokter seperti metformin atau insulin.
Mengecek gula darah secara rutin untuk memastikan kadar gula darah terjaga dengan baik.
ID-GEN-2024-07-B04V (07/24)
Referensi
Kementerian Kesehatan, Laporan Tematik SKI 2023 - Bab 5 Penyakit Tidak Menular, terakhir diakses 26 Juli 2024
Diabetes UK, Type 2 Diabetes, terakhir diakses 26 Juli 2024
Diabetes UK, Type 2 Diabetes Symptoms, terakhir diakses 26 Juli 2024
Diabetes UK, What Causes Type 2 Diabetes, terakhir diakses 26 Juli 2024
Diabetes UK, Complications of Diabetes, terakhir diakses 26 Juli 2024