top of page

Ragam Tes untuk Ketahui Diabetes Sejak Dini

Kian hari, ancaman diabetes semakin mengkhawatirkan hingga menjadi salah satu beban penyakit terbesar di Indonesia atau Disability Adjusted Life Years (DALYs) Lost.

Ragam Tes untuk Ketahui Diabetes Sejak Dini

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah, kasus diabetes di Indonesia mengalami peningkatan dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada 2018.  Kenaikan angka kejadian ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok, kurang aktivitas fisik serta kurang konsumsi buah dan sayur.[1]


Selain menjalankan gaya hidup sehat, para ahli kesehatan sepakat bahwa deteksi diabetes sejak dini sangatlah penting untuk mencegah diabetes atau komplikasi yang berdampak buruk terhadap kualitas kehidupan hingga menyebabkan kematian.


Apa saja caranya? Simak penjelasan berikut ini:

  1. Tes Gula Darah Sewaktu (GDS)

    Tes ini akan memberikan hasil kadar gula darah. Caranya praktis sebab bisa dilakukan kapan saja, meski Anda telah makan. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka orang tersebut menderita diabetes.

  2. Tes Gula Darah Puasa (GDP)

    Berbeda dengan Tes GDS, seseorang yang akan melakukan tes GDP harus puasa makan selama 8 – 10 jam serta dianjurkan dilakuan di pagi hari. Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (> 7.0 mmol/L). Jika melebihi, maka orang tersebut terindikasi diabetes.[2]

  3. Tes HbA1C

    Tes HbA1C bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata selama 2 – 3 bulan ke belakang. Tes dilakukan tanpa adanya keharusan berpuasa. Hasil tes HbA1C di bawah 5,7% menunjukkan kondisi normal dan jika berada di antara 5,7% – 6,4% ini berarti seseorang berada dalam kondisi prediabetes. Namun jika hasil tes HbA1C di atas 6,5% persen berarti orang tersebut mengidap diabetes.

  4. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)

    Tes ini mengharuskan seseorang untuk puasa terlebih dahulu sebelum dites. Setelahnya, Anda akan diminta meminum larutan gula khusus. Lalu, dua jam setelah minum, Anda akan dites kembali. Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang dipastikan terkena diabetes. Bila hasil tes berada di kisaran 140 – 199 mg/dL, hal ini menunjukkan kondisi prediabetes.[3]


Tes diabetes membantu pencegahan diabetes sejak dini. Inilah mengapa tes diabetes harus dilakukan secara rutin di fasilitas layanan kesehatan, baik secara langsung (on-site) maupun homecare. Hasilnya pun harus dikonsultasikan dengan dokter agar Anda bisa mendapatkan terapi yang tepat jika terdiagnosis diabetes atau pradiabetes.


ID-GEN-2024-04-0LWB (04/24)

 

Referensi

[1] Kementerian Kesehatan, Ditjen PKP Laporan Kinerja Semester 1 Tahun 2023, terakhir diakses 5 April 2024

[2] Kementerian Kesehatan, Penyakit Diabetes Melitus, terakhir diakses 5 April 2024

[3] Halodoc, Jenis Pemeriksaan Tepat untuk Cek Diabetes Melitus, terakhir diakses 5 April 2024



bottom of page