Tips Pilih Makanan di Bulan Puasa
Berbuka puasa dalam Bulan Ramadan membawa pengalaman "lapar mata" karena dorongan biologis yang kuat dari hormon nafsu makan dan pusat rasa lapar di otak yang bekerja berlebihan saat kekurangan makanan.
Berbuka puasa adalah salah satu momen yang dinantikan di Bulan Ramadan. Rasanya semua orang pernah merasakan “lapar mata” setelah seharian menahan lapar dan dahaga. Secara medis, hal ini terjadi karena dorongan biologis yang kuat dipicu hormon nafsu makan dan pusat rasa lapar di otak yang bekerja berlebihan ketika Anda kekurangan makanan.1
Meski demikian, Anda tetap harus mengatur asupan makanan sebab makan berlebihan setelah puasa dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada ginjal, mata, jantung, dan saraf.2
Pada dasarnya, mengatur asupan makan saat berpuasa bisa dilakukan dengan menyantap makanan bergizi seimbang agar energi tubuh tetap terjaga selama dan setelah menjalani puasa.
Ketika sahur, santap makanan yang kaya serat, seperti sayuran dan buah. Saat berbuka puasa, misalnya, pastikan menu Anda dilengkapi karbohidrat kompleks, protein hewani dan nabati, sayur-mayur, buah-buahan, sayuran, dan produk olahan susu. Jenis makanan gizi seimbang ini akan membantu menjaga energi tubuh selama dan setelah menjalani puasa.
Selain itu, hindarilah makanan atau minuman yang mengandung banyak gula, lemak, dan kafein. Makanan mengandung terlalu banyak gula tidak bisa membuat perut kenyang dalam waktu lama dan makanan tinggi lemak seperti makanan bersantan berisiko menimbulkan masalah pencernaan dan memicu kenaikan berat badan. Adapun kafein, sifatnya yang diuretik akan membuat seseorang lebih sering buang air kecil sehingga rentan mengalami dehidrasi.3
Lho, bukannya kita dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis, ya?
Ya, memang boleh, kok. Asalkan tidak dilakukan selama sebulan penuh. Bayangkan apa yang terjadi kepada badan Anda jika Anda terus-menerus makan dan minum yang manis?
Jadi, saat berbuka, cukupi terlebih dahulu kebutuhan cairan tubuh dengan meminum 1 – 2 gelas air putih. Asupan cairan juga bisa ditambah dari sup bening atau es buah. Lalu, pilihlah menu takjil sehat seperti kurma, pisang, semangka, melon, puding rendah gula, jus buah, atau kolak tanpa santan.
Selanjutnya, beri jeda makan makanan berat selama 20 menit setelah menyantap takjil. Hindari langsung makan secara berlebihan sebab hal ini dapat membuat perut terasa begah, kembung, sakit, hingga mual dan muntah.4 Kunyah makanan secara perlahan agar sistem pencernaan bekerja lebih mudah dan Anda pun terhindar dari sembelit. 5
ID-GEN-2024-03-HIPG (03/24)
Referensi
Harvard Health Publishing - 4 intermittent fasting side effects to watch out for - diakses pada 14 Maret 2024
Health Digest - Health What Happens When You Eat Too Much After Fasting? - diakses pada 14 Maret 2024
Alodokter - Rekomendasi Menu dan Pola Buka Puasa yang Sehat - diakses pada 14 Maret 2024
Klikdokter - 8 Cara Berbuka Puasa yang Benar dan Sehat Menurut Medis - diakses pada 14 Maret 2024