top of page

Lindungi Ibu dan Bayi, Kenali Bahaya Difteri, Pertusis dan Tetanus

11 Mar 2025

Kita sering mendengar tentang berbagai penyakit menular yang dapat menginfeksi individu sejak usia dini, sehingga banyak orang tua memilih imunisasi sebagai langkah perlindungan bagi anak-anak mereka.

Sebagai langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit, perlindungan ini tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak, tetapi juga oleh kelompok rentan lainnya. Salah satunya adalah ibu hamil, yang juga memerlukan perlindungan terhadap penyakit menular seperti Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT).


Sistem kekebalan tubuh yang rentan selama kehamilan meningkatkan risiko infeksi yang berdampak komplikasi serius, padahal penyakit DPT dapat dicegah dengan vaksinasi. Oleh karena itu, upaya imunisasi tidak berhenti pada anak-anak, tetapi juga mencakup perlindungan bagi ibu hamil dan bayinya.


POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) paham akan pentingnya vaksinasi bagi ibu hamil. Oleh karena itu, POGI meluncurkan konsensus terbaru tentang vaksinasi Tdap (Tetanus, Difteri, dan Pertusis) yang disarankan untuk ibu hamil guna mencegah berbagai komplikasi serius.[1] 


Mengenal penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi Tdap 

Bakteri penyebab penyakit difteri, pertusis, dan tetanus dapat masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara. Yuk kita ketahui lebih lanjut mengenai ketiga penyakit tersebut:


Difteri 

Difteri merupakan penyakit infeksi yang menular dan bisa mengancam jiwa apabila tidak segera ditangani. Difteri biasanya terjadi pada tenggorokan, hidung, atau pada kulit dan bagian tubuh lainnya.[2] 


Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae, dan dapat dengan mudah menyebar melalui bersin atau batuk, barang-barang pribadi dari orang yang terinfeksi (misalnya menggunakan gelas bekas penderita yang belum dicuci), dan bisa juga terkontaminasi dari sentuhan pada luka akibat difteri di kulit penderita.[3]


Pada beberapa kasus, difteri dapat menyerang organ lain seperti jantung, otak, dan ginjal, yang berisiko menyebabkan komplikasi sehingga berpotensi menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa. 

 

Pertusis 

Pertusis, atau yang dikenal sebagai batuk rejan, adalah infeksi saluran pernapasan akibat bakteri Bordetella pertussis, yang gejala awalnya ditandai seperti pilek, dan batuknya berlangsung berkepanjangan selama berminggu-minggu. Pada bayi dan anak-anak, pertusis dapat menimbulkan komplikasi yang serius. 

Jika tidak ditangani dengan baik, pertusis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia/gangguan paru-paru, mimisan, pendarahan otak, kejang, bahkan kematian pada bayi.[4] 

 

Tetanus 

Tetanus adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani, yang menyerang sistem saraf. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui luka pada kulit, kemudian menyebar melalui aliran darah dan berkembang biak di dalam tubuh.


Gejala tetanus biasanya muncul dalam 3–21 hari setelah terpapar bakteri, dengan rata-rata 8 hari. Gejala awal yang umum adalah kejang otot rahang (lockjaw), diikuti dengan kesulitan menelan, kejang otot yang tiba-tiba, kekakuan otot yang menyakitkan, kejang, sakit kepala, demam, serta perubahan tekanan darah dan detak jantung.[5] 


Untuk melindungi kesehatan ibu hamil dan anak-anak dari risiko penyakit serius seperti difteri, pertusis, dan tetanus, sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi Tdap. Vaksin ini direkomendasikan bagi ibu hamil di trimester kehamilan, tidak hanya membantu mencegah infeksi, tetapi juga memberikan perlindungan optimal bagi bayi sejak dalam kandungan. Sementara itu, untuk anak-anak, vaksin Tdap disarankan diberikan pada usia 0–2 bulan pertama kehidupan, karena tubuh bayi belum mampu memproduksi antibodi terhadap pertusis dan belum menerima perlindungan dari vaksinasi sebelumnya. 


Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis dan pastikan vaksinasi Tdap dilakukan sesuai jadwal agar kesehatan ibu dan anak tetap terjaga. 


ID-GEN-2025-02-THJS (02/25)


 

Referensi

[1] Kalventis, Kalventis Dukung Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil, Wujudkan Perlindungan Optimal, terakhir diakses 20 Februari 2025

[2] MedlinePlus, Tetanus, Diphtheria, and Pertussis Vaccines, terakhir diakses 19 Februari 2025

[3] Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh, Rentan Menyerang Anak-Anak, Kenali Gejala dan Penyebab Difteri, Bisa Menular Lewat Batuk dan Bersin, terakhir diakses 19 Februari 2025

[4] AloDokter, Imunisasi DPT, Ketahui Manfaat dan Efek Sampingnya, terakhir diakses 17 Februari 2025

[5] CDC, About Tetanus, terakhir diakses 20 Februari 2025


bottom of page