Waspada Keputihan Abnormal: Kenali Ciri & Kapan Harus ke Dokter
Jangan biarkan keputihan abnormal mengganggu. Yuk, ketahui jenis dan gejala keputihan abnormal. Tak kalah penting, jangan tunda berkonsultasi ke dokter agar penyebab keputihan abnormal bisa diketahui dan dokter bisa meresepkan obat yang tepat agar keputihan abnormal bisa disembuhkan dengan tuntas.

Keputihan normal bisa disebabkan oleh perubahan hormonal saat siklus menstruasi. Di sisi lain, keputihan bisa menjadi kondisi abnormal yang dapat disebabkan ketidakseimbangan pH vagina dan cara perawatan organ reproduksi yang kurang tepat. Hal ini disebutkan di studi Jurnal Keperawatan dan Kebidanan yang menyebutkan keputihan abnormal bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau vaginosis bakterialis (45%) dan infeksi jamur seperti kandidiasis vulvovaginalis (31%).
Keputihan abnormal juga bisa disebabkan perawatan organ reproduksi yang tidak tepat (14%) yang berkaitan erat dengan kebersihan yang buruk. Sebut saja menggunakan air kotor saat membersihkan vagina, tidak memakai celana dalam yang menyerap keringat, serta jarang mengganti celana dalam dan pembalut.[1]
Mengenal Keputihan Normal[2]
Keputihan adalah hal yang wajar dialami wanita. Keputihan normal ditandai cairan bening atau putih kekuningan yang tidak berbau dan merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan organ intim. Jumlah keputihan seringkali meningkat dua minggu sebelum menstruasi dan menandakan fungsi pembersihan yang optimal.
Warna dan tekstur keputihan juga dapat bervariasi mengikuti siklus menstruasi. Misalnya, keputihan cenderung menjadi lebih kental saat ovulasi, masa menyusui, atau terangsang secara seksual.
Waspada dengan Keputihan yang Tidak Normal[3]
Perubahan pada keputihan bisa menjadi indikasi adanya ketidakseimbangan bakteri sehat di vagina. Beberapa faktor pemicunya antara lain:
Penggunaan sabun pembersih kewanitaan.
Konsumsi antibiotik.
Diabetes.
Kehamilan.
Infeksi.
Anda perlu lebih mewaspadai keputihan yang menunjukkan gejala tidak biasa, seperti jumlahnya bertambah banyak, perubahan warna, berbau tidak sedap, dan/atau disertai rasa gatal dan iritasi. Gejala-gejala ini dapat menjadi pertanda infeksi.
Tanda-tanda Keputihan Abnormal dan Penyebabnya[4]
Keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi hingga kondisi yang lebih serius. Berikut adalah beberapa penyebab dan tanda-tanda keputihan abnormal yang perlu Anda waspadai:
Vaginosis Bakterialis
Ini adalah infeksi bakteri pada vagina. Ciri-ciri keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakterialis meliputi:
Warna: Putih, abu-abu, atau kuning.
Bau: Amis.
Gejala lain: Vagina terasa gatal, perih, kemerahan, dan bengkak.
Infeksi Jamur
Disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida berlebihan di vagina. Keputihan akibat infeksi jamur umumnya memiliki ciri:
Warna: Putih, seperti susu.
Tekstur: Menggumpal.
Gejala lain: Vagina bengkak dan gatal, serta nyeri saat berhubungan seksual.
Trikomoniasis
Disebabkan infeksi parasit Trichomoniasis vaginalis yang termasuk infeksi menular seksual. Selain membuat vagina terasa gatal atau nyeri saat buang air kecil, tanda-tandanya adalah:
Warna: keputihan menjadi putih, hijau, keabu-abuan.
Tekstur: Berbuih atau berbusa.
Bau: Tidak sedap.
Kapan Konsultasi ke Dokter?[5]
Apa yang harus Anda lakukan ketika mendapati tanda atau gejala keputihan abnormal? Jawabannya adalah berkonsultasi ke dokter agar penyebabnya bisa diketahui dan dokter bisa meresepkan obat yang tepat. Harapannya, keputihan abnormal bisa sembuh dengan tuntas.
Umumnya, dokter akan memulai dengan serangkaian pertanyaan seputar gejala yang dialami, riwayat kesehatan, cara merawat kebersihan area intim, dan aktivitas seksual. Setelahnya, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan melakukan tes untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat serta merekomendasikan penanganan yang tepat.
Mengatasi Keputihan: Pilihan Obat Berdasarkan Penyebabnya[6]
Keputihan abnormal diobati berdasarkan penyebabnya. Misalnya, jika disebabkan oleh bakteri, maka pengobatannya adalah antibiotik atau jika disebabkan jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur. Bila disebabkan oleh parasit, maka terapinya adalah obat antiparasit. Konsultasi dan resep dokter diperlukan untuk mendapatkan sebagian jenis obat ini.
Obat Antibiotik
Jika keputihan abnormal disebabkan vaginosis bakterialis atau trikomoniasis, dokter akan meresepkan antibiotik dalam bentuk pil. Alternatifnya, bila pil memiliki efek samping, dokter meresepkan gel atau krim antibiotik.
Obat antijamur
Digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, biasanya berbentuk krim, dan diaplikasikan langsung ke vagina.
Obat antibiotik kombinasi[7]
Keputihan abnormal yang disebabkan oleh infeksi bakteri/parasit dan jamur yang sensitif bisa diatasi dengan obat kombinasi Metronidazole dan Nystatin. Umumnya, obat ini berupa ovula yang bekerja langsung di tempat infeksi yaitu vagina untuk menghentikan pertumbuhan bakteri sekaligus jamur. Jika dokter meresepkan obat ini, pastikan Anda mendapatkan informasi yang lengkap mengenai cara penggunaannya.
Patut diperhatikan bahwa apa pun jenis obatnya, cara penggunaan, dosis, dan jangka waktunya harus sesuai anjuran dokter. Tak kalah penting, obat jenis antibiotik harus digunakan hingga habis untuk mencegah resistensi antibiotik dan infeksi keputihan abnormal kambuh kembali.
ID-GEN-2025-07-O43H (08/25)
Referensi
[1] NersMid, Jurnal Keperawatan & Kebidanan, Review Obat Tradisional Dalam Mengatasi Keputihan, terakhir diakses 30 Juli 2025
[2] HaloDoc, Ketahui Cara Mengobati Keputihan Berdasarkan Penyebabnya, terakhir diakses 30 Juli 2025
[3] HaloDoc, Ketahui Cara Mengobati Keputihan Berdasarkan Penyebabnya, terakhir diakses 30 Juli 2025
[4] RS Pondok Indah, Waspadai Keputihan Tidak Normal dan Tangani Sedini Mungkin, terakhir diakses 30 Juli 2025
[5] RS Pondok Indah, Waspadai Keputihan Tidak Normal dan Tangani Sedini Mungkin, terakhir diakses 30 Juli 2025
[6] HaloDoc, Ketahui Cara Mengobati Keputihan Berdasarkan Penyebabnya, terakhir diakses 30 Juli 2025
[7] Alodokter, Metronidazole Ovula, terakhir diakses 11 Agustus 2025