Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2024
Pentingnya Diagnosis Akurat & Tepat Waktu serta Pengobatan yang Tepat
Hari Keselamatan Pasien Sedunia dirayakan setiap 17 September dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, serta komitmen terhadap keselamatan pasien. Pada 2024, WHO mengangkat tema “Improving Diagnosis for Patient Safety” yang dilengkapi slogan “Get it Right, Make it Safe!”.
Tema ini menyoroti pentingnya diagnosis yang akurat dan tepat waktu demi memastikan keselamatan pasien serta mengomunikasikan penjelasan tersebut kepada pasien. Pasalnya, diagnosis berperan penting untuk mengetahui penyakit yang dialami pasien sekaligus perawatan hingga pengobatan yang diperlukan.1
Hindari Kesalahan Diagnostik
Sayangnya, data menyebutkan bahwa kesalahan diagnostik masih tinggi dan dialami 5 - 20% pasien.2 Di negara berkembang, tingkat kesalahan diagnostik lebih tinggi karena terbatasnya akses layanan kesehatan dan kurangnya jumlah tenaga kesehatan. Keterlambatan diagnosis juga termasuk dalam kesalahan diagnostik. Umumnya, hal ini terjadi pada penyakit kanker, infeksi, dan kardiovaskular.3
Kesalahan diagnostik tentu saja merugikan pasien. Selain berpotensi menimbulkan bahaya seperti kecacatan dan kematian karena menghambat perawatan dan pengobatan yang tepat, biaya medis pun membengkak.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan, baik sebagai pasien, keluarga, dan caregiver? Yuk, ikuti lima langkah berikut untuk mendapatkan diagnosis yang akurat & tepat waktu:4
Informasikan seluruh gejala & riwayat kesehatan dengan akurat dan komprehensif.
Ajukan pertanyaan mengenai penyakit dan gejala yang dialami, termasuk jika belum mengerti dengan penjelasan diagnosis dari dokter.
Tindak lanjuti hasil tes dan tanyakan kemajuan yang diharapkan setelah mendapatkan perawatan.
Pantau jadwal janji temu seperti konsultasi, cek laboratorium, dan perawatan.
Bila diperlukan, jangan ragu mencari second opinion.
Cegah Kesalahan Pengobatan
Selain diagnosis yang akurat dan tepat waktu, satu hal yang tak kalah penting dalam memastikan keselamatan pasien adalah mencegah medication error atau kesalahan pengobatan. Contoh kesalahan pengobatan di antaranya adalah kesalahan peresepan, kesalahan pembacaan resep, kesalahan penyiapan & penyerahan obat, dan kesalaham proses penggunaan obat.5
Data menyebutkan sebanyak 1 dari 30 pasien mengalami kerugian yang membahayakan nyawa akibat kesalahan pengobatan.6 Secara global, kerugian akibat kesalahan pengobatan juga fantastis, yaitu mencapai 42 miliar USD/tahun. Kita bisa mencegahnya dengan menanyakan lima pertanyaan di bawah ini kepada diri sendiri sekaligus kepada tenaga kesehatan.7
Memulai Pengobatan a. Apa nama obatnya & kegunaannya? b. Apa risiko dan efek samping yang mungkin terjadi? c. Apakah ada cara lain untuk mengobati penyakit ini?
d. Apakah saya sudah memberitahu dokter mengenai riwayat alergi dan kesehatan saya? e. Bagaimana cara menyimpan obat ini?
Mengonsumsi Obat a. Kapan harus mengonsumsi obat? Berapa banyak yang dikonsumsi setiap kali? b. Bagaimana cara mengonsumi obat ini? c. Apakah ada pantangan makanan dan minuman selama mengonsumsi obat? d. Apa yang harus dilakukan jika saya lupa mengonsumsi obat? e. Apa yang harus dilakukan jika ada efek samping?
Menambahkan Pengobatan a. Apakah obat lain benar-benar diperlukan? b. Apakah saya sudah memberitahu dokter mengenai obat lain yang sedang saya konsumsi? c. Apa risiko interaksinya jika mengonsumsi obat ini dengan obat lain? d. Apa yang harus dilakukan jika saya mencurigai adanya interaksi antar obat yang saya konsumsi? e. Apakah saya bisa mengelola berbagai pengobatan dengan tepat?
Meninjau Pengobatan a. Apakah saya menyimpan semua daftar obat? b. Sampai kapan obat harus dikonsumsi? c. Apakah saya mengonsumsi obat yang sebenarnya tidak lagi diperlukan? d. Apakah tenaga kesehatan memeriksa saya secara berkala? e. Seberapa sering pengobatan saya harus ditinjau?
Menghentikan Pengobatan a. Kapan harus menghentikan pengobatan? b. Apakah obat-obatan ini tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba? c. Jika obat habis, apa yang harus dilakukan? d. Jika berhenti karena efek yang tidak diinginkan, ke mana melaporkannya? e. Apa yang harus dilakukan bila obatnya bersisa atau kedaluwarsa?
Di Hari Keselamatan Pasien Sedunia, mari lebih proaktif dan berani bertanya demi mendapatkan diagnosis yang benar dan tepat waktu. Dengan demikian, pasien, keluarga, caregiver bisa saling bahu-membahu bersama tenaga kesehatan untuk memastikan keselamatan pasien.
ID-GEN-2024-08-4AS1 (09/24)
Referensi
WHO, World Patient Safety Day, terakhir diakses 30 Agustus 2024
WHO, Patient Safety, terakhir diakses 30 Agustus 2024
WHO, Technical Series on Safer Primary Care: Diagnostic errors, terakhir diakses 30 Agustus 2024
WHO, World Patient Safety Day - Calls to action, terakhir diakses 30 Agustus 2024
WHO, Medication without harm, terakhir diakses 30 Agustus 2024
WHO, Patient Safety, terakhir diakses 30 Agustus 2024
WHO, Medication without harm, terakhir diakses 30 Agustus 2024