
4 Sep 2025
Infeksi hepatitis B dapat menimbulkan komplikasi serius. Kabar baiknya, hepatitis B bisa dicegah sejak dini dengan vaksinasi. Vaksin hepatitis B bisa dilakukan sejak bayi baru lahir, dewasa, hingga orang berusia lanjut dengan proteksi jangka panjang.
Vaksinasi hepatitis B penting untuk mencegah penularan hepatitis B dan menghindari komplikasi yang menyerang hati. Vaksin hepatitis B juga menunjukkan hasil yang positif dalam upaya pencegahan hepatitis B.
Hal ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang menyebutkan angka kejadian atau prevalensi hepatitis B di Indonesia mulai menurun. Penurunan prevalensi hepatitis B dari 7,1% pada 2013 menjadi 2,4% pada 2023. Pencapaian ini diiringi juga dengan screening hepatitis B pada ibu hamil, pemberian imunisasi kepada bayi dari ibu HbsAG reaktif dalam 24 jam pertama kelahiran, serta perluasan cakupan imunisasi bagi tenaga kesehatan.[1]
Meski mengalami penurunan, diperkirakan masih ada sekitar 6,7 juta orang Indonesia yang hidup dengan infeksi hepatitis B. Bahkan, pada tahun 2023 tercatat sekitar 60.218 kematian akibat hepatitis B, atau sekitar 168 kematian per hari. Angka ini menunjukkan bahwa penyakit hepatitis B tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.[2]
Perlindungan Jangka Panjang Vaksin Hepatitis B
Vaksinasi merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi hepatitis B. Vaksin ini telah terbukti mampu merangsang pembentukan antibodi pelindung terhadap virus. Sebuah studi pada mahasiswa di Brasil menunjukkan bahwa tingkat pembentukan antibodi mencapai hingga 98,6% setelah vaksin hepatitis B.[3]
Data menunjukkan bahwa vaksin hepatitis B memberikan perlindungan jangka panjang terhadap virus, dengan perlindungan setidaknya selama 30 tahun bagi orang yang mendapatkan vaksinasi sebelum usia 6 bulan. Pada studi tahun 2021, lebih dari 64.000 catatan kesehatan membuktikan bahwa vaksin hepatitis B efektif memberikan kekebalan terhadap hepatitis B sekaligus menurunkan angka kematian terkait kanker.[4]
Secara global, vaksin hepatitis B diperkirakan mampu mencegah 38 juta kematian pada kelahiran tahun 2000 hingga 2030 di 98 negara serta menghemat biaya sebesar 120 miliar dolar di 73 negara.[5]
Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B
Pemberian vaksin hepatitis B sangat dianjurkan sejak bayi baru lahir. Bahkan, bagi bayi dan anak-anak, vaksin hepatitis B termasuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang direkomendasikan oleh pemerintah.[6]
Meski demikian, vaksin hepatitis B juga bermanfaat bagi orang dewasa yang belum memiliki kekebalan, orang lanjut usia, penderita penyakit komorbid, kelompok berisiko tinggi seperti homoseksual, individu dengan pasangan berganti-ganti, dan seluruh pasien HIV.[7] Anjuran ini tercantum dalam rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
Di segala kelompok usia, vaksin hepatitis B memang dianjurkan sebab infeksi hepatitis B dapat menyerang siapa saja, sering kali tanpa gejala, dan baru terdiagnosis saat sudah kronik seperti sirosis, hingga kanker hati.
Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Bayi[8]:
Vaksin hepatitis B termasuk dalam program imunisasi dasar lengkap yang direkomendasikan oleh IDAI. Berikut jadwalnya:
Dosis pertama diberikan segera setelah bayi lahir, dalam waktu 12 jam setelah kelahiran.
Dosis kedua diberikan 1 bulan setelah imunisasi dosis pertama.
Dosis ketiga diberikan 5 bulan setelah imunisasi dosis kedua.
Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Anak atau Remaja:
Bagi anak atau remaja yang belum divaksin hepatitis B, direkomendasikan segera divaksinasi sebanyak tiga kali dengan jarak 0, 1, 6 bulan.
Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B pada Orang Dewasa:[9]
Vaksin hepatitis B juga penting bagi orang dewasa yang belum pernah divaksin atau tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini.
Jadwal pemberian vaksin hepatitis B pada orang dewasa terdiri dari tiga dosis:a. Dosis pertama: bulan ke-0b. Dosis kedua: bulan ke-1c. Dosis ketiga: bulan ke-6
Vaksin ini terbukti aman untuk semua usia, termasuk orang dengan risiko tinggi seperti:
Petugas kesehatan.
Pasien dengan penyakit ginjal kronik.
Individu yang tinggal dengan penderita hepatitis B.
Pengguna narkoba suntik.
Sebagai informasi tambahan, jika dosis vaksin hepatitis B terlewat atau belum lengkap, Anda dapat segera melengkapinya tanpa harus mengulang pemberian dari awal.
Deteksi Dini Hepatitis B
Selain vaksinasi, tes darah untuk mendeteksi antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) juga penting untuk dilakukan. Jika hasilnya positif, berarti seseorang sedang mengalami infeksi aktif, baik akut maupun kronik.[10] Meski demikian, deteksi dini tetap penting sebagai bagian dari pencegahan menyeluruh. Pemeriksaan darah hepatitis B (HBsAg) dapat membantu mengidentifikasi infeksi hepatitis B yang aktif, baik akut maupun kronik.
Gaya Hidup Sehat juga Penting
Selain vaksinasi, perilaku hidup bersih dan sehat juga sangat penting untuk mencegah penularan hepatitis B. Lakukanlah langkah-langkah di bawah ini:
Hindari berbagi jarum atau alat kebersihan pribadi seperti sikat gigi dan pisau cukur.
Jika melakukan tato atau tindik, pastikan alat yang digunakan steril dan dilakukan oleh tenaga profesional.[11]
Penggunaan kondom saat berhubungan seksual juga dapat mengurangi risiko penularan hepatitis B. Hubungan seks tanpa pengaman dengan pasangan yang status kesehatannya tidak diketahui merupakan salah satu faktor penyebaran virus yang sering diabaikan.[12]
Yuk, lakukan pencegahan hepatitis B melalui vaksinasi, deteksi dini, dan perubahan perilaku agar dapat menurunkan angka kejadian hepatitis B agar risiko sirosis serta kanker hati, utamanya hidup yang sehat serta berkualitas bisa terwujud.
ID-GEN-2025-07-BJEV (08/25)
Referensi
[1] Kemenkes, Putuskan Penularan, Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis 2030, terakhir diakses pada 13 Agustus 2025
[2] Antaranews.com, Prevalensi Hepatitis B dan C Turun dalam Beberapa Tahun Terakhir, terakhir diakses pada 28 Juli 2025
[3] Scielo, Immunigenicity of Three Recombinant Hepatitis B Vaccines, terakhir diakses pada 20 Juli 2025
[4] Healthline, Hepatitis B Vaccine: All You Need to Know, terakhir diakses pada 13 Agustus 2025
[5] CDC, Fast Facts: Global Hepatitis B Vaccination, terakhir diakses pada 13 Agustus 2025
[6] Kemenkes, Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap untuk Anak Indonesia, terakhir diakses pada 28 Juli 2025
[7] Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Konsensus Panduan Vaksinasi Hepatitis B pada Populasi Khusus, terakhir diakses pada 13 Agustus 2025
[8] IDAI, Melengkapi / Mengejar Imunisasi (bagian II), terakhir diakses pada 13 Agustus 2025
[9] Halodoc, Catat, Ini Jadwal untuk Vaksin Hepatitis B Dewasa, terakhir diakses pada 21 Agustus 2025
[10] Pathlab Indonesia, Lindungi Hati Anda: Kenali Pentingnya Deteksi Dini Hepatitis B, terakhir diakses pada 20 Juli 2025
[11] Halodoc, Bagaimanakah Cara Penularan Hepatitis B?, terakhir diakses pada 21 Agustus 2025
[12] Alodokter, Fakta Seputar Penyebaran Hepatitis B di Indonesia, terakhir diakses pada 21 Agustu 2025