Prevalensi demam tifoid di Indonesia yang cukup tinggi menyebabkan demam tifoid di Indonesia masih tergolong penyakit endemik.
Demam tifoid disebabkan penanganan makanan yang tidak tepat sehingga terkontaminasi bakteri Salmonella Typhi.
Kampanye #SantapAman bertujuan memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia mengenai pentingnya kebersihan makanan atau minuman serta melalukan vaksinasi tifoid untuk mencegah demam tifoid.
Jakarta, 11 November 2021 – Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Sanofi Pasteur Indonesia menginisiasi kampanye #SantapAman untuk mensosialisasikan pentingnya mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyakit menular melalui makanan atau food borne disease terutama penyakit tifoid. Melalui vaksinasi, tubuh mendapatkan perlindungan ekstra dan kita bisa menyantap berbagai makanan dan minuman tanpa rasa khawatir.
Hal ini penting sebab risiko kontaminasi makanan atau minuman bisa terjadi pada tahap mempersiapkan bahan makanan, proses pengolahan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, dan bahkan tahap pengantaran makanan – baik yang disiapkan sendiri, dibeli, maupun melalui pemesanan. Perubahan pola perilaku dalam pembelanjaan terutama makanan secara online yang meningkat sebanyak 97% juga patut diperhatikan.1 Pasalnya, tidak mudah untuk memastikan bahwa makanan atau minuman yang kita konsumsi terbebas dari kontaminasi kuman penyebab food borne disease seperti demam tifoid.
Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.2 Penyakit akut ini memiliki gejala demam yang meningkat secara bertahap tiap hari serta lebih tinggi pada malam hari, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta munculnya ruam. Pada anak-anak, tifoid disertai sering mengalami diare, sementara orang dewasa cenderung mengalami konstipasi.3
Data WHO memperkirakan 11 – 20 juta orang sakit karena demam tifoid dan mengakibatkan kematian sebanyak 128.000 - 161.000 orang setiap tahunnya di seluruh dunia.4
Kasus terbanyak demam tifoid terdapat di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di Indonesia, demam tifoid termasuk penyakit endemik sebab prevalensi demam tifoid yang cukup tinggi yaitu mencapai 500 kasus per 100.000 penduduk per tahun. Berdasarkan studi yang dilakukan di daerah kumuh di Jakarta, diperkirakan insidensi demam tifoid adalah 148.7 per 100.000 penduduk per tahun pada rentang usia 2 – 4 tahun, 180.3 pada rentang usia 5–15 tahun dan 51.2 pada usia diatas 16 tahun.5
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI., mengatakan,
“Food borne disease seperti demam tifoid dapat dicegah dengan cara menjaga sanitasi dan higienitas pribadi dan menghindari kontak dengan penderita. Mengingat Indonesia masih merupkan negara endemik tifoid, maka vaksinasi merupakan langkah optimal serta efektif untuk mencegah demam tifoid. Cara kerja vaksinasi untuk penyakit tifoid yaitu meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi bakteri Salmonella Typhi. Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas dan untuk mendapatkan perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan mendapat vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali.”
Salah satu jenis vaksin tifoid yang umum digunakan adalah vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi. Data setelah pemantauan selama 20 bulan menunjukkan vaksin tifoid jenis ini memberikan perlindungan terhadap penyakit tifoid sebesar 74%.6
Di kesempatan yang sama, Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Dhani Arifandi T., menjelaskan mengenai latar belakang Kampanye #SantapAman.
“Di Sanofi Pasteur, kami berkomitmen menjadi mitra kesehatan terpercaya yang menyediakan perlindungan kesehatan berkualitas melalui vaksin dan mengedukasi berbagai pihak mengenai pentingnya vaksinasi. Di kampanye #SantapAman, kami mengajak semua pihak agar senantiasa menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin mencuci tangan, dan selangkah lebih maju dengan memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga dari risiko penularan penyakit melalui makanan dengan melakukan vaksinasi tifoid agar kita lebih tenang saat menyantap makanan favorit.”
Chef dan pecinta kuliner, William Gozali yang akrab disapa Willgoz, yang turut hadir di acara yang sama menuturkan,
“Mencoba berbagai kuliner termasuk memasak menu baru yang sedang tren merupakan hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, saya memastikan setiap tahapan proses pembuatan makanan atau minuman tetap mengutamakan higienitas. Hal ini selaras dengan Kampanye #SantapAman yang mengingatkan kita pentingnya vaksinasi tifoid agar kita bisa menikmati makanan dengan aman dan terhindar dari risiko penyakit demam tifoid.”
Kampanye #SantapAman dilakukan melalui edukasi mengenai pentingnya perlindungan diri terhadap penyakit tifoid di media dan media sosial @KenapaHarusVaksin. Vaksinasi tifoid dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Konsultasikan kepada dokter Anda untuk mendapatkan vaksinasi tifoid.
Tentang Sanofi
Sanofi didedikasikan untuk membantu manusia dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Kami adalah perusahaan biofarmasi global yang fokus pada kesehatan manusia. Kami mencegah penyakit dengan vaksin serta menyediakan perawatan inovatif untuk mengatasi rasa sakit dan meringankan penderitaan. Kami berdiri bersama orang-orang yang mengidap penyakit langka dan jutaan lainnya yang menderita kondisi kronis jangka panjang.
Bersama lebih dari 100 ribu karyawan di 100 negara, Sanofi mengubah inovasi ilmiah menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia.
Sanofi, Empowering Life.
Sanofi Pasteur, divisi vaksin di Sanofi, menyediakan lebih dari 1 miliar dosis vaksin setiap tahun, sehingga memungkinkan untuk dapat memvaksinasi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia. Sebagai pemimpin di industri vaksin di dunia, Sanofi Pasteur memiliki portofolio vaksin berkualitas tinggi yang selaras dengan keahliannya di tiap area dan memenuhi kebutuhan kesehatan publik. Sanofi Pasteur merupakan bagian sejarah perusahaan yang lebih dari satu abad lalu menciptakan vaksin yang melindungi kehidupan. Sanofi Pasteur adalah perusahaan terbesar yang seluruhnya didedikasikan untuk vaksin. Setiap hari, Sanofi Pasteur berinvestasi lebih dari €1 juta untuk penelitian dan pengembangan. Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.sanofipasteur.com atau www.sanofipasteur.us
Kontak Anda:
Sharon Loreta Olich,
Country Communications & CSR Head Sanofi Indonesia
Contact number: +62 811 1320 2060
Email: Sharon.Olich@sanofi.com
Comments